Selasa, 21 Desember 2010

RENCANA KERJA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

I. PENDAHULUAN

Kolesterol saat ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan yang dihadapi oleh negara-negara maju tetapi juga negara-negara berkembang. Seperti kita ketahui, kolesterol merupakan salah satu penyebab penyakit jantung koroner (PJK). Penyakit jantung dewasa ini merupakan penyebab paling utama keadaan sakit dan kematian bangsa-bangsa industri maju.

Penyakit jantung di Amerika Serikat merupakan penyebab utama kematian, yaitu kira-kira 37% sebab kematian. Sekitar 88% dari angka tersebut, disebabkan karena penyakit jantung koroner (Arjatmo dan Utama, 1996). Sedangkan di negara-negara berkembang, kecenderungan perubahan pola makan masyarakat yang didominasi oleh makanan berlemak tinggi dan rendah serat (junkfood), gaya hidup merokok serta kurang gerak merupakan penyebab timbulnya berbagai penyakit yang berhubungan dengan kolesterol.

Secara normal, kolesterol diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Akan tetapi pola makan yang cenderung berupa makanan sumber hewani dengan lemak tinggi, menyebabkan jumlah kolesterol dalam darah berlebihan. Kelebihan kolesterol inilah yang dapat memacu aterosklerosis yang selanjutnya berpotensi menimbulkan penyakit jantung koroner (PJK) (Galton and Krone, 1991; Katzung, 1989).

Kolesterol adalah salah satu lemak tubuh yang berada dalam bentuk bebas dan ester dengan asam lemak. Lemak yang dimakan terdiri atas kolesterol lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Karbohidrat dan lemak tersebut di dalam tubuh akan diproses menjadi suatu senyawa yang disebut asetil koenzim A. Bahan ini akan membentuk beberapa zat penting seperti asam lemak, trigliserida, fosfolipid dan kolesterol, sehingga bila tubuh terlalu banyak asupan makanan yakni melebihi kebutuhan maka jumlah trigliserida dan kolesterol akan meningkat (Dalimartha, 2001).

Kolesterol dalam tubuh diproduksi dalam jumlah yang diperlukan. Hiperkolesterolemia terjadi jika kadar kolesterol melebihi batas normal, dan hal ini dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu penyumbatan pembuluh darah arteri akibat penumpukan di dinding arteri. Jika aterosklerosis ini terjadi di pembuluh darah arteri yang memasok oksigen ke jantung, maka hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, dan jika pada pembuluh darah yang ke otak akan menyebabkan stroke.

Hiperkolesterolemia dapat juga terjadi karena beberapa faktor lain, seperti bobot badan, usia, kurang olahraga, stress emosional, gangguan metabolisme, kelainan genetik dan pola makan yang tinggi kadar kolesterol dan lemak jenuh. Menurut Grundy (1991) mengkonsumsi makanan yang kaya kolesterol dan asam lemak jenuh dapat menekan pembentukan reseptor Low Density Lipoprotein (LDL), sehingga meningkatkan jumlah kolesterol yang beredar di dalam darah.

Lipid terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas yang berasal dari makanan dan disintesis lemak endogen. Lipid tidak larut dalam lemak oleh sebab itu harus terikat pada protein (dalam bentuk lipoprotein) agar dapat diangkut dalam peredaran darah. Kolesterol atau komponen lemak ini merupakan sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi dan sangat dibutuhkan tubuh, terutama untuk membentuk dinding-dinding sel dalam tubuh. Selain itu, kolesterol berguna untuk pembentukan asam empedu, hormon-hormon

steroid, dan vitamin D (Ishaq, 2008).

Kadar kolesterol darah adalah kadar kolesterol yang terlarut dalam plasma darah. Kolesterol terdapat dalam jaringan dan lipoprotein plasma yang bisa berupa kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang sebagai ester kolesterol. Kolesterol sangat larut dalam lemak tetapi hanya sedikit yang larut dalam air dan membentuk ester dengan asam lemak (Murray dkk., 2003).

Pengumpulan kolesterol di tubuh berhubungan dengan umur dan indeks berat badan. Karena semakin lama, terdapat pengumpulan buruk kolesterol di dalam jaringan badan, yang mencakup dinding arteri. Tubuh dapat membersihkan kolesterol melalui hati, kolesterol dapat diekskresikan ke dalam empedu dan feses. Kolesterol bisa diekresikan dalam empedu secara utuh atau mula–mula bisa diubah menjadi asam empedu. Mekanisme yang belum ditetapkan dengan baik yang menjelaskan cara kolesterol dari jaringan perifer (termasuk dinding arteri), diangkut ke hati untuk pembuangan. HDL berperan dalam membuang kolesterol dari jaringan dan meningkatkan pengangkutan kolesterol ke hati.

Guyton (1997) menyatakan bahwa, separuh dari jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesis dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari yang berupa karbohidrat (glukosa), lemak (asam lemak), dan protein (asam amino). Kolesterol beredar dalam bentuk lipoprotein plasma yang dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh selain hati juga membentuk kolesterol meskipun dalam jumlah yang sedikit.

Sebagian besar lemak di tubuh kita berbentuk sebagai trigliserida. Lemak harus dibungkus oleh molekul protein agar dapat diangkut oleh darah. Kumpulan lemak yang terbungkus protein ini disebut lipoprotein. Ukuran lipoprotein

berbeda-beda. Lipoprotein yang lebih kecil disebut lipoprotein dengan daya larut rendah (low density lipoprotein/LDL) atau lipoprotein dengan daya larut sangat rendah (very low density lipoprotein/VLDL). Molekul ini mengangkut lemak dari hati ke bagian tubuh lain. Terlalu banyak LDL atau VLDL dapat menyebabkan lemak menumpuk di dinding pembuluh nadi. Penyempitan ini dapat menyebabkan pengiriman oksigen ke otot jantung berkurang, dengan akibat serangan jantung.

Lipoprotein yang lebih besar disebut lipoprotein dengan daya larut tinggi (high density lipoprotein/ HDL). HDL dianggap sebagai lipoprotein yang ‘baik’ karena mengeluarkan lemak dari pembuluh darah dan mengembalikannya ke hati untuk diproses lagi. Kadar HDL yang tinggi melindungi kita dari penyakit jantung.

Tujuan dari praktek kerja lapangan ini adalah untuk memeriksa kadar kolesterol darah pasien di Klinik Laboratorium Medico Labora Purwokerto.

II. MATERI DAN METODE

A. Materi, Lokasi, dan Waktu Pelaksanaan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam praktek kerja lapangan ini adalah tabung reaksi, sentrifugator, mikro pipet (ukuran 10, 100, 500, dan 1000 µl), tissue, fotometer, spuit (alat suntik), yellow dan blue tip, pengikat lengan dan batang pengaduk.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktek kerja lapangan ini adalah darah yang akan diperiksa, reagen kolesterol dan kolesterol standar.

3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Praktek kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Laboratorium Klinik Medico Labora selama 1 minggu.

B. Metode

1. Pengambilan sampel darah

a. Sampel darah diambil setelah pasien puasa selama 10-12 jam.

b. Daerah lipatan lengan pasien diolesi alkohol, kemudian darah diambil dengan menggunakan spuit sebanyak 3cc.

c. Sampel darah yang sudah diambil, dipindahkan ke tabung reaksi.

d. Sampel darah dimasukkan ke dalam tabung sentrifuga kemudian disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm sampai serum (Supernatan) darah terpisah dengan gumpalan darah (Natan).

2. Pengukuran kadar kolesterol

a. Serum diambil sebanyak 10 µl dan ditambahkan reagen kolesterol sebanyak 1000 µl.

b. Dihomogenkan kemudian diinkubasi selama 20-30 menit pada suhu ruang (25 ºC).

c. Diukur hasil akhirnya menggunakan fotometer dengan panjang gelombang 546 nm.

d. Hasil yang muncul dicatat.

DAFTAR REFERENSI

Arjatmo, T. dan Utama, H., 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, Edisi 3, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Dalimartha, S. 2001. 36 Resep Tumbuhan Untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta. Penebar Swadaya.

Galton, D. and Krone, W., 1991, Hiperlipidaemia in Practice, Gower Medical Publishing, London.

Grundy,S.M. 1991. Multifactorial etiology of hipercholesterolemia: implication for prevention of coronary heart disease. Arteriosclerosis and Thrombosis 11: 1619-1635.

Guyton, A. C. 1997. Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Ishaq. 2008. Mengenal Kolesterol. http://www.ningharmanto.com/newning/. Diakses tanngal 27 Januari 2010.

Katzung, B. G., 1989, Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Murray, R. K., Daryl K. G., Peter A. M., dan Viktor W. R. 2003. Biokimia Harper. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar