Jumat, 06 Mei 2011

AKTIFITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK MISELIUM DAN TUBUH BUAH Ganoderma Lucidum dan Pleurotus Ostreatus terhadap Salmonella Typhii

Beberapa jamur makroskopis, terutama yang tergolong dalam edible mushroom (jamur-jamur yang dapat dimakan) seperti Pleurotus ostreatus dan medicinal mushroom (jamur-jamur yang memiliki khasiat obat/herb) seperti Ganoderma lucidum memiliki aktivitas antimikroba. Beberapa senyawa yang bersifat antimikroba, ada yang dikeluarkan dari sel (ekstraseluler) maupun yang tidak dikeluarkan dari sel (intraseluler). Senyawa tersebut dapat berupa antibiotic, toksin, enzim, maupun karbohidrat penyusun dinding sel. Menurut Wagner et al. (2003) dalam Ratnaningtyas, dkk. (2010), Ganoderma menghasilkan beberapa metabolit yang berperan dalam aktivitas antimikroba seperti polisakarida dan triterpenoid. Tang et al. (2006) dalam Ratnaningtyas, dkk. (2010) menyatakan bahwa dalam miselium Ganoderma sp. juga terkandung senyawa triterpenoid, walaupun tidak sebanyak yang ditemukan pada tubuh buahnya. Pleurotus ostreatus memiliki zat antimikroba berupa alkaloid, flavonoid, terpenoid. Antimikroba adalah senyawa yang dapat menghambat atau membunuh organisme lain. Antimikroba sendiri ada yang bersifat mikrobisida dan ada yang bersifat mikrobiostatik. Penggunaan ekstrak dari tubuh buah maupun miselium pada Ganoderma lucidum dan Pleurotus ostreatus yang akan diujikan pada bakteri Salmonella typhi. Salmonella thypi adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan (foodborne diseases). Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan. Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis. Mekanisme penghambatan senyawa antimikroba bermacam-macam tergantung jenis senyawa dan mikroorganismenya.

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum budidaya jamur adalah Mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak miselium Ganoderma lucidumdan Pelurotus oestreatus terhadap Salmonella thypii.

II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang digunakan adalah cawan petri, oven, pinset, pipet tetes, labu Erlenmeyer, kertas cakram, tabung reaksi, LAF, kertas label, plastik wrapping mortar dan pestle.
Bahan yang digunakan adalah tubuh buah Ganoderma lucidum, tubuh buah pleurotus oestreatus, etanol96%, DMS, medium PDYB, medium NA, isolat Salmonela thypii.
B. Metode
1. Ekstraksi tubuh buah
a. Tubuh buah G. lucidum dan P. oestreatus dicuci, dipotong-potong kemudian di oven selama 4-6 hari sampai berat konstan dan dihaluskan.
b. Serbuk tubuh buah ditambah dengan etanol 96% dengan perbandingan 1:10.
c. Larutan disaring dan diuapkan hingga ekstrak menjadi kental.
d. Larutan ditambah dengan DMSO dengan konsentrasi 20%.
2. Ekstraksi miselium
a. Disediakan 2 cawan petri, cawan pertama ditanam 4 plug G. lucidum, cawan ke dua ditanam P. oestreatus.
b. Dimasukkan dalam media PDYB 100 ml dan dishaker selama 30 hari.
c. Media disaring hingga didapat miselium, miselium dioven 4-6 hari hingga berat konstan dan dihaluskan.
d. Serbuk ditambah dengan etanol 96% dengan perbandingan 1:10.
e. Larutan disaring dan diuapkan hingga ekstrak menjadi kental.
f. Larutan ditambah dengan DMSO dengan konsentrasi 20%.
3. Pembuatan isolat S. thypii
a. Isolat S. thypii diinokulasi pada media NB dan diinkubasi selama 1-2 hari.
b. S. thypii sebanyak 0,1 ml ditetesi pada media NA di dalam cawan petri.
4. Uji antimikroba
Kertas cakram steril ditetesi dengan ekstrak sebanyak 50 µl, diletakkan pada media NA yang sudah ditambah dengan isolat S.thypii
5. Perhitungan
R = (D1+D2+D3+D4)/4

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil


Gambar 1. Hasil isolasi antimikroba dari tubuh buah Ganoderma lucidum dan miselium Pleurotus ostreatus

Keterangan :
Gambar diatas menunjukkan bahwa tidak ada penghambatan dari isolasi zat antimikroba yang diisolasikan terhadap bakteri Salmonella typhii.

B. Pembahasan
Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (microbicidal) atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatic). Mekanisme penghambatan senyawa antimikroba bermacam-macam tergantung jenis senyawa dan mikroorganismenya. Secara garis besar dibedakan berdasarkan dalam lima tipe, yaitu penghambatan sintesis dinding sel, penghambatan sintesisi protein, perusakan membran plasma, penghambatan sintesis asam nukleat dan penghambatan esensial. Zona penghambatan menunjukkan adanya aktivitas yang berbeda. Perbedaan ini terjadi karena resistensi cendawan uji atau cendawan pathogen. Spesifitas memiliki arti bahwa penghambatan pertumbuhan mikroba akan lebih besar diakibatkan oleh aktivitas senyawa tertentu yang disintesis. Ketepatan komposisi nutrisi media kultur akan menghasilkan metabolit jamur yang maksimal (Tortora et al., 1998).
Tubuh Ganoderma lucidum mengandung lebih dari 200 senyawa aktif yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yakni 30% senyawa larut dalam air, 65% senyawa larut dalam pelarut organik, dan 5% senyawa volatil. Polisakarida dan germanium organik merupakan senyawa larut dalam air. Adenosin dan terpenoid adalah senyawa yang larut dalam pelarut organik, sedangkan asam ganoderat termasuk senyawa volatile (Anonim, 2010). Menurut Chang (1989), senyawa yang terkandung dalam G. lucidum adalah:
1. Polisakarida, merupakan senyawa larut dalam dalam air. Polisakarida membantu membersihkan toksin yang ada di dalam tubuh, mengganti sel-sel yang rusak. Merusak membrane sel bakteri dan meningkatkan system kekebalan tubuh serta memelihara kesehatan keseluruhan bagian tubuh..
2. Adenosine dan terpenoid, berfungsi untuk merusak membran sel bakteri, senyawa yang larut dalam pelarut organic. Adenosine dapat melancarkan peredaran darah, membantu metabolism dan menjaga kesehatan tubuh serta menambah energi.
3. Triterpenoid, dapat membantu untuk meningkatkan sistem peredaran, mengurangi kadar kolesterol dan lemak netral di dalam tubuh.
4. Antibiosis senyawa aktif.
Jamur tiram mengandung mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral-mineral ini dapat bersifat sebagai zat oligodinamik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella typhii. Selain itu jamur tiram juga mengandug Alkaloid, Flavonoid dan Terpenoid.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Etanol, berfungsi untuk melarutkan senyawa aktif yang terdapat dalam jamur tersebut.
2. DMSO (Dimetil Sulfide Oksida), untuk melarutkan ekstrak, karena ekstrak masih kental.
3. PDYB (Potato Dextrose Yeast Broth), untuk kultivasi.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa tidak ada yang terdapat zona jernih. Senyawa yang terkandung dalam G. lucidum adalah polisakarida, Adenosine dan terpenoid, Triterpenoid dan Antibiosis senyawa aktif. Senyawa yang terkandung dalam P. oestreatus adalah Alkaloid, Flavonoid dan Terpenoid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar